Wednesday 16 September 2009

Ten Sharp

Band Yang Ditakdirkan Menjadi Besar
Rock band asal Purmerend, Noord Holland, negeri Belanda ini dibentuk tahun 1984. Perjalanan musik Ten Sharp berawal dari keikutsertaan mereka dalam festival musik “'De Grote Prijs van Nederland' tahun 1985. Sebenarnya, Ten Sharp yang kala itu masih bernama “Street” tidak berhasil menembus babak penyisihan. Namun Ten Sharp sepertinya memang ditakdirkan untuk menjadi band besar. Karenanya, meski tersisih, mereka justru mendapatkan kontrak rekaman dengan CBS Records.

Well….. Rock Band bermaterikan Marcel Kapteijn, Niels Hermes, Ton Groen, Wil Bouwes and Martin Boers ini mulai dikenal setelah single perdana mereka “When The Snow Fall” yang dirilis tahun 1985 sukses. Dilanjutkan dengan single kedua “Japanese lovesong” yang menjadi hits pertama mereka. Hanya saja, karena dua single mereka lainnya “Last words”, dan “Way of the West” di tahun 1987 gagal dipasaran, band ini sempat stagnan.

Meski telah vakum, masing-masing personel Ten Sharp tetap berhubungan dan konsisten di jalur musik. Ditahun 1991, composer Niels Hermes dan basis Ton Groen meminta Marcel Kapteijn untuk merilis album baru Ten Sharp berjudul “Under the Water-Line” dibawah label Sony Music. Kapteijn pun meng-amini, dan single pertama album ini “You” dirilis.

Segera setelah dirilis “You” menjadi single tersukses Ten Sharp, dengan berhasil menjadi no.1 di 3 negara, dan menembus top ten di UK chart. Sukses single ini dilanjutkan dengan dirilisnya album “Under the Water-line” tahun 1992. Album yang juga menghasilkan hits lainnya yaitu ”Ain’t My Breathing Heart” ini tercatat telah terjual hingga 18 juta copy diseluruh dunia.

Meski tetap memakai nama “Ten Sharp” cover album “Under the Water-Line” hanya menampilkan Niels Hermes (composer) dan Marcel Kapteijn (vocal) termasuk pada album ketiga mereka “Fire Inside” yang dirilis tahun 1993.

Album ketiga ini tetap tidak bisa menyamai sukses album sebelumnya, “Fire Inside” tetap melahirkan hits seperti; “As I Remember”, dan “Dreamhome (Dream On)”.

Tahun 1995/ Ten Sharp merilis album ke tiga mereka/ “Shop Memories". Album ini juga tidak begitu sukses, dan hanya melahirkan minor hits seperti “After All The Love Has Gone”, “Feel My Love” dan “Always A Friend”. Tahun berikutnya, Ten Sharp merilis album "Roots Live" yang sayang, terkesan biasa-biasa saja.

Setelah merilis album kompilasi, Everything & More (The Best Of) di tahun 2000, tercatat terakhir Ten Sharp merilis album “STAY “ di tahun 2003 lalu.


No comments:

Post a Comment