Untuk menyambut tur reuni guna memperingati perayaan 20 tahun berdirinya Blur, maka dirilislah ‘Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’, sebuah album ganda yang berisikan banyak single dari album-album terdahulu mereka. Lho, bukannya mereka sudah pernah merilis album ‘The Best of Blur’ di tahun 2000? Benar sekali, akan tetapi album ini ternyata merupakan kompilasi yang lebih luas dari album tersebut.

'The Best of Blur' sendiri merangkum serangkaian hits yang terdapat dalam 5 album dalam periode tahun 1991 hingga 1999. Sedangkan ‘Blur – Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’ ini juga mencakup hits dari album ‘Think Tank’ yang rilis di tahun 2003, album terakhir mereka.
Pada dekade 90-an, Blur merupakan penggerak utama motor invasi Brit-Rock di dunia selain Oasis dan juga Radio Head. Bahkan Oasis digadang-gadangkan menjadi rival utama mereka dalam merebut tahta penguasa Brit-Rock. Sayangnya, menjelang era 2000-an justru kedua band ini malah mengalami kemandegan. Bahkan Blur sendiri sudah vakum cukup lama.
Dibandingkan para koleganya yang sejenis, Blur mempunyai keunikan tersendiri, karena mereka menawarkan eklektisme yang solid pada setiap album mereka, sehingga tidak perlu mentok dengan atmosfir rock. Sebagai contoh, mereka tidak ragu mengajak William Orbit (Ray of Light-nya Madonna) sebagai produser untuk album ‘13′ di tahun 1999.
Oleh karena itu, tidak heran Blur kemudian mencoba mengingatkan kembali para pendengar lama atau calon pendengar baru dengan meluncurkan ‘Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’.
Menilik judulnya saja, kita sudah dapat mereka maksud dan tujuan Blur mengeluarkan album ini. Di usia ‘paruh baya’, mereka merasa perlu untuk mengenalkan diri mereka kembali, teruratama pada generasi millenium. Oleh karenanya tidak heran barisan trek dalam dua keping cakram padat ini dipenuhi dengan single-single fenomenal mereka, semacam ‘Song 2′, ‘Tender’, ‘Coffe and TV’ dan sebagainya, meski mereka juga menyeimbangkan dengan menyertakan single-single yang mungkin kurang populer akan tetapi sangat esensial dalam menunjukkan jatidiri Blur. Sayangnya, tidak ada ‘Country Men’ dan ‘Charmless Man’ disini, entah dengan alasan apa.
Tidak ada materi baru dalam album ini dan termaafkan karena memang tujuan kum pulan ini adalah untuk memperkenalkan diri mereka ke khalayak penikmat musik yang lebih gress. Untuk mencermati perjalanan karir Blur atau ingin mengetahui Blur itu seperti apa, maka album ‘Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’ ini layak dimiliki.
(Haris / CreativeDisc Contributors)
TRACK LIST:
Disc 1:
01. Beetlebum
02. Girls And Boys (7” Mix)
03. For Tomorrow (Visit To Primrose Hill Extended)
04. Coffee And TV (Radio Edit)
05. Out Of Time
06. Blue Jeans
07. Song 2
08. Bugman
09. He Thought Of Cars
10. Death Of A Party
11. The Universal
12. Sing
13. This Is A Low
Disc 2:
01. Tender
02. She’s So High (Single Version)
03. Chemical World
04. Good Song
05. Parklife
06. Advert
07. Popscene
08. Stereotypes
09. Trimm Trabb
10. Bad Head
11. Strange News From Another Star
12. Battery In Your Leg
4-piece Band ini beranggotakan RK Follese (Lead Vocal / Guitar), Nash Overstreet (Guitar / Vocal), Ian Keaggy (Bass / Vocal) dan Jamie Follese (Drums). Mereka masih berusia 21-thn dan tergabung dengan Jive Records dan baru saja merelease single ‘I Like To Dance’ yang juga dijadikan background theme untuk acara Reality Show “So You Think You Can Dance” season 5 dan 6 ini. Album debut mereka “Lovesick Electric” bakal di release 27 Okt, dan untuk singlenya ini sudah tersedia di iTunes.
Pertama, apa jenis musik yang diusung oleh band yang bernama Honor Society ini? Jawabannya adalah Pop Rock. Beranggotakan Michael Bruno (lead vocal, gitar), Jason Rosen (vokal, gitar, kibor), Andrew Lee (vokal, bas), dan Alexander Noyes (drum), dibentuk di tahun 2004. Kesuksesan besar mereka sejauh ini adalah merilis Fashionably Late di 15 September 2009 sebagai salah satu langkah untuk menancapkan kuku di industri musik. Karena sebelumnya mereka hanya kuat untuk merilis EP. The Green Light di tahun 2005 dan A Tale Of Risky Bussiness di tahun 2008.
Retro pop yang lekat dengan aura lantai dansa. Itulah kalimat yang sangat tepat untuk menggambarkan bagaimana lagu Boys and Girls dari Pixie Lott ini terdengar. Dibandingkan Mama Do sepertinya lagu ini memang kurang menampilkan vokal Pixie, tapi sepertinya memang bukan itu yang ingin ditampilkan, melainkan musiknya. Jadul a la 60-an dengan iringan big band pastinya.
Eksplorasi Anjulie sebagai keturunan Kanada – Guyana membuat dirinya tidak terjebak dalam gaya menyanyi melesma yang penuh dengan liukan vocal. Coba dengarkan ‘Crazy That Way’ dan ‘Colombia’ yang minimalis dan manis. Begitu sederhana tapi juga menyentuh. Komposisi macam ‘Boom’, ‘Rain’, dan ‘Some Dumb Girl’ dipenuhi dengan sentuhan brass section yang catchy dan perkusi yang membuat lagu-lagu tersebut nikmat untuk bergoyang.

Mau mendengarkan satu album yang berisi 12 lagu yang kujamin enak semua? Maka belilah album kedua Colbie Marie Ashley Caillat ini yang sudah dirilis di 25 Agustus 2009 ini. Dan rasakan 12 lagu bergenre pop, akustik, dan adult contemporary dalam balutan musik yang hip, current, serta tidak membosankan. Ditambah vokal yang benar2 matang plus komersil. Let’s review the album melalui orang2 yang berkolaborasi bareng Colbie Caillat di Breakthrough ini.
