Thursday 22 October 2009

Pidato TK Belepotan Ditranskrip di Youtube


Nurul Hidayati - detikNews
Kamis, 22/10/2009 08:56 WIB

Jakarta - Insiden pidato Ketua MPR Taufiq Kiemas (TK) yang belepotan pada Senin (20/10/2009) ternyata masih tetap diingat publik. Bahkan insiden itu didokumentasikan di situs Youtube sehingga pengguna internet bisa menyaksikannya secara gamblang.

Bahkan oleh si pengupload, kesalahan itu ditranskrip sehingga aneka selip lidah sang Ketua MPR bisa dirunut. Ujungnya? Pemirsa Youtube pasti akan terkekeh.
Pidato TK itu bisa dilihat di Youtube yang berjudul 'Taufiq Kiemas Belepotan Pimpin Pelantikan SBY.' Puluhan pemirsa memberikan komentar di bawahnya.

Keseleo lidah pertama TK adalah terlupa menyebutkan Wapres Jusuf Kalla. Dia lalu mengucapkan "wah saya terlewat". TK lantas berujar "Yang terhormat Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istri..." Mendengar itu JK hanya tertawa. Tampaknya, jika TK tak menyebut "wah saya terlewat", hadirin tidak ngeh telah terjadi kekeliruan.

Keseleo lidah kedua adalah penyebutan nama lengkap BJ Habibie yang terbalik. "Yang terhormat Presiden RI ketiga Prof Dr Jusuf Bachruddin Habibie." (Banyak pemirsa yang mendengar TK menyebut Jusuf Badaruddin Habibie, bukan Bachrudin).

Atas kesalahannya ini, TK berkomentar,"Maaf Pak Habibie, kelupaan.." Semua hadirin tertawa, termasuk Habibie.

Selip lidah ketiga, nama Boediono terlupa. "Saudara Doktor Haji Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden RI Jabatan 2009...." Mendengar itu Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar menjawil TK dan berkata sesuatu. TK lalu menjawab "Yang mana?" Setelah itu dia membalik naskah pidatonya ke halaman berikutnya.

Selip lidah keempat, TK menyebut kata "Republik 19...."

Selip lidah kelima, TK menyebut "Presiden dan Dok EDANN ee..." Ungkapan TK memang tidak jelas, namun transkrip yang menyebutkan EDANNN sungguh mengocok perut.

Selip lidah terakhir, TK keliru menyebut nama SBY. "Doktor Haji Susilo Yudhoyono Bambang Yudhoyono hehehehe..." Hadirin tertawa atau tersenyum, termasuk politisi PDIP Ganjar Pranowo dan anak TK, Puan Maharani.

Politisi DPR meminta agar kesalahan TK tidak dibesar-besarkan. Kesalahan itu muncul hanya karena TK sudah tidak muda lagi sehingga wajar terjadi. Usia TK adalah 69 tahun.

TK sendiri telah mempersiapkan diri memimpin sidang itu dengan turut menyusun naskah pidato bersama Setjen MPR dan mengikuti gladi kotor, gladi resik, dan dibriefing sesaat sebelum sidang paripurna beragendakan pelantikan presiden-wapres 2009-2014 digelar.

(nrl/sho)

No comments:

Post a Comment