Saturday 4 April 2009

Jalan pulang Petarung kecil

Lahirnya sang petualang ,sudah semestinya cukup bekal.Karena Maha guru takkan mengikhlaskan murid kesayangannya terkoyak dan tercabik cabik oleh kerasnya kehidupan di luar sana.Pepacuh ,sumpah,wejang, dan segala hal yang telah di rumuskan lewat lelaku sang maha guru,di pastikan akan mampu memprotek si Ksatria dari segala bentuk aral rintangan.
Namun cerita menulis lain, siapa yang berkehendak? Jika ternyata di luar sana sang ksatria jatuh lunglai karena coba dan goda dunia? Inikah satu takdir yang tersurat dan tersirat ? …..kehidupan adalah sebuah romantika demikian akhirnya jika mengutip kalimat beliau.
Siapa yang harus disalahkan?teknik penempaan ? lama nya latihan? Kerohanian ? atau kembali lagi pada jiwa perseorangan ?
Siapa yang akan bertanggung jawab akhirnya ?dirinya sendiri kah? Atau keluarga besar perguruan menjamin kedamaian jika si murtad itu ingin kembali pada jalan yang benar?
namun tetap saja si ksatria mengaduh dan mengeluh …kembali ke tempat pelarian terakhir ..yaitu pada yang telah Menempanya ..yaitu sang maha guru. Dengan sekarat dan jiwa yang terkoyak ia bersimpuh di hadapan maha guru seraya berkata :” maha guru..ampuni aku,..aku telah khilaf, aku memang murid yang lemah ..tidak memiliki kekuatan akan coba dan goda dunia…diluar sana keindahan begitu nyata .sekarang aku hamper mati karena karma, aku bertobat …dan ingin kembali kejalan kependekaran,.. maha guru terima aku ..,bimbing aku kembali pada jalan semula …”


cerita kehidupan ternyata ya begitu begitu saja ….mirip foto copy,.sejarahnya selalu sama dengan yang sudah sudah,..maka benar adanya jika tercipta kata pepatah:” bercerminlah dari apa yang kau lihat:” TERNYATA ITU BENAR !
jangan kau lakukan yang seperti itu dan TERNYATA ITU BENAR !..
jangan ikut yang seperti itu ,karena kamu akan hancur …dan TERNYATA ITU BENAR!

Seorang pendekar ! ya seorang pendekar sebuah gelar yang sangat berat…..didalamnya terdapat nilai keimanan,ketaqwaan,welas asih,tahu benar dan salah..
Jika itu telah dimiliki..niscaya..sang ksatria itu takkan berani mencoba coba,berbasa basi dengan tingkah lakunya.dan tidak menyepelekan se kecil apapun sebuah “sebab”..karena “sebab” selalu menimbulkan “akibat”..
Wahai maha guru ! lihatlah aku ! aku menulis dengan HATI…..
Aku sedang berbicara tentang sebagian kecil dari arti SETIA…
Aku sedang me-RASA dengan segenap kemampuan berfikirku
Aku tidak sedang berkhayal …aku sudah terbangun dari mimpi mimpi…
Maha guru…apakah masih ada keraguan dalam penglihatan mata bathinmu..bahwa aku seorang murtad? Bahwa aku seorang yang tidak pantas menyandang pakaian kebesaran perguruan? Apakah aku adalah murid yang harus di jauhi dan di kucilkan ?
Saudaraku …..coba lihat aku dengan mata welas asihmu….,
Aku meyakini …di hadapan Tuhan ..yang ada bukan manusia yang sok suci..tapi manusia yang mengakui kesalahannya dan “krentek ati” ingin kembali dalam aturan-Nya…

Sang Ksatria kembali melanglang buana…, ia mencari saudara saudaranya ….karena ia yakin ,dunia tidak sempit…dunia begitu luas…dunia memiliki welas asih tanpa pamrih…
Dan bapa Angkasa senantiasa memberi pengayoman tanpa batas…..
Ia berusaha tenang …melangkah…melihat dengan mata bathin…berfikir dengan positif..berbuat dengan tidak dibuat buat…dan menerima apapun itu orang lain akan memberika penilaian……
Yang ada dalam mimpi besarnya adalah: akankah ia kembali gagah mengenakan baju sacral kependekaran itu ?
Mencari kedalam diri bukan keluar diri ..karena jika keluar diri maka pintunya lewat panca indera yang diolah oleh fikiran, dan sesuatu yang di hasilkan fikiran akan timbul rasa tidak puas karena ada campur tangan nafsu..oleh karenanya ..masuklah lewat pintu hati ,karena disinilah jalan masuknya alam yang tak kasat mata..dimana Hati itulah yang selalu kita setiani..karena hati itulah yang selalu menjadi petunjuk kita ..tentu petunjuk dari alloh yang telah mendapat sinar terang dari-Nya…
Ksatria mengetuk pintu gerbang perguruan…disana telah disambut para Pandhita seraya berkata :”masuklah dik..” dan sang Brahmana bersabda:” hidup sebuah romantikan ..harus dijalani dengan HATI HATILAH bukan dengan OTAK OTAKLAH….

No comments:

Post a Comment